Gabah beras merah setelah digiling di mesin penggilingan, akan menghasilkan butir-butir padi beras merah pecah kulit, yaitu beras merah yang masih memiliki kulit bekatul pada butir padinya. Selanjutnya beras merah pecah kulit digiling lagi di mesin yang lebih kecil untuk menghasilkan beras merah yang sudah bersih kulit bekatulnya, menjadi beras merah sosoh. Beras merah sosoh ini karena kulit bekatulnya sudah tidak ada, maka memiliki tekstur yang lebih empuk dibandingkan dengan beras merah pecah kulit. Beras merah sosoh biasa dikonsumsi oleh batita atau orang-orang yang baru mulai belajar makan nasi merah (belum terbiasa dengan nasi merah pecah kulit yang lebih crunchy).

Pengemasan Beras Organik milik Rumah Tani Lestari kedalam karung Goni yang dilakukan ditempat yang terlihat bersih dan sejuk, hal ini dilakukan demi menghasilkan beras yang berkualitas tinggi. Tidak boleh ada binatang berkeliaran di dalam area tersebut, agar kebersihan terjaga dengan baik. Pengemasan menggunakan plastik vacuum dapat juga dilakukan pada beberapa gapoktan. Untuk pengolahan kemasan ada prosedur tertentu yang harus diikuti oleh gapoktan. Semua itu untuk menjaga kualitas beras agar terjaga dengan baik sampai tiba waktunya digunakan oleh pelanggan.

Kali ini ibu-ibu Gapoktan melakukan penjemuran gabah beras. Sebelum digiling, beras dalam bentuk gabah dijemur terlebih dahulu untuk memudahkan proses penggilingan dari gabah menjadi butir-butir beras. Penjemuran gabah penting juga dilakukan agar beras tetap kering, tidak lembab dan bau, sehingga jamur tidak tumbuh. Proses pengeringan beras dengan mengandalkan sinar matahari ini masih banyak dilakukan oleh para petani di Indonesia. Hanya produsen beras besar yang memiliki alat pengering gabah. Sehingga apabila musim penghujan sering kali petani lama mengirimkan pesanan berasnya, karena adanya kendala pengeringan sebelum gabah digiling. Meskipun negara agraris tapi penggunaan teknologi dalam pertanian belum banyak dilakukan di Indonesia. Pada satu sisi hal ini menghambat produktivitas, efektivitas dan efisiensi dalam pertanian, tetapi pada sisi lain kondisi ini memungkinkan untuk melibatkan banyak tenaga kerja dalam kegiatan pertanian, atau biasa disebut dengan padat karya. Dengan bergotong royong, pekerjaan pun terasa ringan karena dilakukan secara bersama-sama.

Kali ini ibu-ibu Gapoktan melakukan penjemuran gabah beras. Sebelum digiling, beras dalam bentuk gabah dijemur terlebih dahulu untuk memudahkan proses penggilingan dari gabah menjadi butir-butir beras. Penjemuran gabah penting juga dilakukan agar beras tetap kering, tidak lembab dan bau, sehingga jamur tidak tumbuh. Proses pengeringan beras dengan mengandalkan sinar matahari ini masih banyak dilakukan oleh para petani di Indonesia. Hanya produsen beras besar yang memiliki alat pengering gabah. Sehingga apabila musim penghujan sering kali petani lama mengirimkan pesanan berasnya, karena adanya kendala pengeringan sebelum gabah digiling. Meskipun negara agraris tapi penggunaan teknologi dalam pertanian belum banyak dilakukan di Indonesia. Pada satu sisi hal ini menghambat produktivitas, efektivitas dan efisiensi dalam pertanian, tetapi pada sisi lain kondisi ini memungkinkan untuk melibatkan banyak tenaga kerja dalam kegiatan pertanian, atau biasa disebut dengan padat karya. Dengan bergotong royong, pekerjaan pun terasa ringan karena dilakukan secara bersama-sama.

Melakukan penyortiran kotoran dalam beras oleh ibu-ibu dari Gabungan Kelompok Tani di daerah Jogjakarta. Ini merupakan beberapa pekerjaan terkait sebelum pengemasan beras, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah melakukan penyortiran kotoran dalam beras. Setelah dilakukan pengolahan dengan mesin, beras masih disortir lagi, dipilah antara beras dengan kotoran yang masih tersisa di dalamnya secara manual, agar bisa dilakukan secara cermat dan teliti, untuk menghasilkan beras premium yang siap dimasak oleh para pelanggan.

Melakukan penyortiran kotoran dalam beras oleh ibu-ibu dari Gabungan Kelompok Tani di daerah Solo. Ini merupakan beberapa pekerjaan terkait sebelum pengemasan beras, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah melakukan penyortiran kotoran dalam beras. Setelah dilakukan pengolahan dengan mesin, beras masih disortir lagi, dipilah antara beras dengan kotoran yang masih tersisa di dalamnya secara manual, agar bisa dilakukan secara cermat dan teliti, untuk menghasilkan beras premium yang siap dimasak oleh para pelanggan.